Senin, 19 September 2011

Novel : Rasulullah dan Imam Mahdi (bag 3)


Dakwah Ilallah

Selanjutnya Rasulullah mulai mengajak orang untuk memluk

Islam. Yang pertama kali diajak tentunya adalah istrinya.

"Saya beriman dan meyakini engkau sebagai Rasulullah.

Asyhadu an-laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadur

rasulullah" janji Khadijah.

Jadi dakwah yang dilakukan Rasulullah agar orang masuk Islam

adalah dimulai dengan orang dekatnya dahulu, keluarga inti

Rasulullah, dan keluarga besarnya.

Kemudian anak-anaknya juga mengucapkan syahadat masuk

kedalam Islam. Berarti sudah 5 orang yang telah masuk Islam.

Kemudian Rasulullah mengajak sahabat karibnya, Abdullah bin

Abi Quhafa. Abdullah langsung beriman memeluk agama Islam.

Di rumahnya, Rasulullah berkata kepada istrinya,
"Seseorang yang didalam hatinya meyakini Allah SWT, insya

Allah diharamkan neraka baginya. Oleh sebab itu ajaklah

siapa saja untuk beriman dengan agama kita. Tentunya yang

paling mudah adalah orang dekat kita"

"Baik, saya akan mengajak karyawan-karyawanku dan juga

kerabat, sahabatku untuk memeluk Islam. Sayang Waraqah bin

Naufal sudah meninggal. Kalau tidak, beliau pasti mendukung

kita."

Khadijah kemudian mengajak karyawan-karyawannya termasuk

manajer-nya sehingga mereka semua memeluk Islam.

------------

Rasul pergi ke rumah Abi Thalib dan menemui Ali bin Abi

Thalib yang masih berumur 10 tahun. Karena Rasulullah merasa

balas jasa dengan pamannya, beliau sering mengasuh Ali.

Kemudian Rasul mengajak Ali ke rumahnya.

"Wahai Ali, saya mengajak Engkau untuk beriman kepada Allah

SWT dan beriman bahwa saya adalah Rasul, utusan-Nya" kata

Rasulullah.

"Engkau adalah orang yang berbudi luhur. Insya Allah saya

beriman Allah sebagai Tuhanku, dan Engkau adalah utusan-Nya"

sambut Ali.

Kemudian Rasulullah kembali ke rumah pamannya, Abi Thalib,

dan mengajaknya untuk masuk Islam. Namun, Abi Thalib

menolaknya.

"Saya telah diberikan amanah oleh sukuku untuk mengurus

Ka'bah dan menyelenggarakan haji. Dan juga menyelenggarakan

peribadatan-peribadatan warisan nenek moyang kita di Ka'bah.

Tidak mungkin aku mengkhianatinya" sela Abi Thalib.

Mendengar itu, Ali bin Abi Thalib menjadi kecewa.

"Wahai, Ayahku, kalau begitu izinkan aku untuk tinggal di

rumah Rasulullah Muhammad. Aku ingin diurus beliau dan

diajarkan beliau tentang Islam. Karena Rasulullah Muhammad

adalah orang yang berbudi luhur" pinta Ali.

Abi Thalib mengizinkannya. Semenjak itu Ali bin Abi Thalib

tinggal di rumah Muhammad.

-----------

Kemudian Rasulullah mengumpulkan orang-orang yang sudah

masuk Islam itu di rumahnya yakni antara lain: keluarga

intinya, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, dan manajer-nya

Khadijah. Rasul mengajarkan tentang Islam dan al-Qur'an.

Pertemuan tersebut dilaksanakan setiap pekan untuk menjaga

keimanan mereka dan juga memantau perkembangan Islam.

"Jadi al-Qur'an adalah firman-firman Allah yang disampaikan

oleh Malaikat Jibril kepada saya. Al-Qur'an merupakan sumber

dari segala sumber ilmu dan pedoman kita dalam ber-Islam"

Rasulullah menerangkan.

Kemudian Rasulullah menerangkan pentingnya untuk mengajak

orang lain masuk Islam, beriman kepada Allah SWT dan kepada

Muhammad sebagai utusan-Nya. Supaya mereka masuk ke dalam

Surga, tidak dilemapar kedalam Neraka yang panas.

"Saya akan mengajak sahabat-sahabatku dan karyawan-

karyawanku memeluk Islam" kata Abdullah yang sekarang sudah

menikah dan dikaruniakan anak. Sehingga beliau lebih dikenal

sebagai Abu Bakr.

Kemudian Abu Bakr mengajak sahabatnya Abdurrahman bin Auf

masuk Islam. Beliau juga mengajak sahabatnya sesama pedagang

yang lain, Utsman bin Affan masuk Islam. Utsman merupakan

pemilik pasar di Mekkah, termasuk pedagang paling besar di

Mekkah.

-----------

Utsman bin Affan datang mengikuti pertemuan pekanan di rumah

Rasulullah bersama Abdurrahman bin Auf.

"Ya, Rasulullah, saya akan mengajak kolegaku di pasar

Mekkah, juga karyawan-karyawanku untuk masuk ke dalam Islam"

janji Utsman.

----------

Kemudian Rasulullah mengajak pedagang Yaman kawannya, Farhan

bin Abi Khalid masuk ke dalam Islam.

"Tapi kau harus merahasiakan keislaman kamu ini. Karena di

Yaman sebagian besar beragama Yahudi. Mereka kurang suka

kalau kau meninggalkan agamanya." Rasulullah menjelaskan.

Kemudian Rasulullah ke perkampungan Bani Sa'ad. Mengajak ibu

susunya, Halimah, dan keluarganya untuk memeluk Islam.

Mereka spontan menerima ajakannya itu untuk memeluk islam.

Lalu Halimah mengajak saudara-saudaranya di perkampungan itu

untuk memeluk Islam.

Rasulullah berkata kepada Halimah,
"Datanglah setiap pekan ke rumahku. Engkau sudah menjadi

seperti ibuku sendiri."

Halimah setiap pekan datang ke rumah Rasul untuk belajar

Islam.

----------

Membebaskan Budak

Rasulullah memberikan pengarahan di suatu pertemuan,

"Sekarang saya mempunyai usulan strategi baru untuk menambah

jumlah pemeluk Islam. Yaitu, bagi yang memiliki harta yang

cukup banyak, mari kita membebaskan budak. Sehingga mudah-

mudahan budak itu mau memeluk Islam karena sudah ditolong."

Ini adalah strategi dakwah dengan menggunakan fulus.

Menggunakan uang dan material untuk mengajak orang memeluk

Islam.

"Barangsiapa yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Insya

Allah akan dilipatgandakan hartanya nanti di Surga." kata

Rasulullah.

Kemudian para saudagar, termasuk Rasulullah sendiri dan

keluarganya membebaskan para budak. Sehingga banyak budak

yang masuk Islam. Dan yang terutama budaknya sendiri dulu.

Budak yang pertama kali masuk Islam adalah Zaid bin

Haritsah. Beliau adalah budaknya Khadijah. Kemudian Rasul

membebaskannya dan mengangkatnya sebagai anak. Zaid pun

menghadiri pertemuan rutin untuk mempelajari Islam.

Selanjutnya para budak tersebut tentunya banyak memiliki

sahabat budak lainnya. Sehingga banyak budak dan orang

miskin yang masuk Islam. Islam pada waktu itu terkenal

sebagai agamanya orang miskin.

Selanjutnya, karena semakin banyak orang yang masuk Islam.

Maka pertemuan dikelompokkan, dibuat seperti sistem MLM

(Multilevel Marketing). Kelompok pertama adalah orang-orang

pilihan dengan akhlak dan intelektualiatas yang lebih

tinggi. Mereka langsung diajar oleh Rasulullah, yakni

Khadijah, Abu Bakar, Utsman, Abdurrahman bin Auf, Zaid bin

Haritsah, Ali bin Abi Thalib.

Kemudian Khadijah mengajarkan kaum perempuan, termasuk anak

-anaknya, Halimah, dan manajer-nya. Abu Bakar mengajarkan

kaum saudagar, termasuk Farhan bin Abi Khalid. Demikian pula

Utsman dan Abdurrahman. Sedangkan Zaid bin Haritsah

mengajarkan para budak dan orang miskin.

Kemudian diantara para budak, masuk Islam-lah Bilal. Seorang

budak berasal dari Habasyah. Begitu mengetahui, budaknya

masuk Islam, majikannya, Umayyah menyiksanya. Mengetahui

Bilal disiksa dengan keras, Abu Bakar mendatangi Umayyah dan

membebaskan Bilal dari budak.

Demikian pula dengan Ammar bin Yasir. Malang baginya, karena

kedua orang tuanya tewas terbunuh dalam penyiksaan oleh

majikannya. Ammar bin Yasir pun akhirnya dibebaskan dari

budak.

--------------

Selanjutnya Rasulullah menggunakan strategi dakwah ke

keluarga dekat dan keluarganya yang lebih besar. Beliau

mengajak paman-pamannya untuk masuk Islam. Namun ternyata

paman-pamannya menolak, bahkan salah satu pamannya, Abu

Lahab menentangnya. Memang dakwah ke orang yang lebih tua

atau terpandang status sosialnya lebih sulit, karena mereka

merasa lebih tinggi dari kita. Yang menerima ajakannya hanya

Abbas bin Abdul Muthalib. Sementara Hamzah, lebih sering

berburu, sehingga Rasulullah jarang menemuinya.

Kemudian saudara Rasul dari keluarga besarnya yang masuk

Islam adalah, Ja'far bin Abi Thalib, sepupunya, anak dari

Abi Thalib. Beliau masuk Islam karena dibesarkan oleh Abbas

bin Abdul Mutholib yang sudah lebih dulu masuk Islam.

Demikian juga dengan dakwah yang dilakukan oleh Khadijah

kepada keluarga besarnya. Diantara keluarganya yang masuk

Islam adalah Zubair bin Awwam bin Khuwailid yang masih

berumur 16 tahun.

----------------

Dakwah Jahriyah

Kemudian pada pertemuan dengan Malaikat Jibril. Jibril

menyampaikan surat Al-Mudatsir. Yang merupakan babak baru

dalam dakwah, yaitu Dakwah Terang-terangan.

"Hai orang-orang yang berselimut. Bangunlah, lalu beri

peringatan dan Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu

bersihkanlah dan perbuatan dosa (menyembah berhala)

tinggalkanlah. Dan seterusnya"

Kemudian Rasulullah mengumpulkan seluruh suku Quraisy di

bukit Shofa untuk menyampaikan Islam.

"Celaka, kamu! Hanya untuk ini kamu mengumpulkan kami" Abu

Lahab mengumpat.

Dengan begitu maka Dakwah Rasul telah diketahui oleh orang

banyak, bahkan sudah menyebar sampai ke seantero Hijaz.

Telah dideklarasi Dakwah Islam sebagai agama baru ke seluruh

pelosok dunia.

Tentunya banyak penentangan dimana-mana, terutama para

pembesar di Mekkah. Mereka merasa agama lamanya terancam.

Sehingga banyak kaum muslimin yang dianiaya dan

diintimidasi. Para budak dan orang miskin yang paling

menderita.

---------------

Hijrah ke Habasyah

Karena kaum muslimin banyak yang menderita, maka Rasul

mengusulkan kepada pengikutnya, terutama yang paling

menderita di Mekkah untuk hijrah.

Rasulullah memberitahu bahwa Raja Najasyi di Habasyah,

beliau masih memeluk agama Kristen yang murni dan beliau

memerintah dengan adil. Rasulullah mengusulkan pengikutnya

untuk hijrah ke Habasyah. Beliau juga memberitahu bahwa

Malaikat Jibril telah memberikan informasi kepadanya Raja

Najasyi akan masuk Islam, karena dalam Injil yang asli

dikabarkan akan ada Nabi baru. Namun Raja Najasyi tetap

beragama Kristen, karena kondisi politik negaranya yang

mayoritas Kristen. Kalau Raja Najasyi terang-terangan masuk

Islam maka akan terjadi pergolakan dan pertumpahan darah.

Sehingga beliau menyembunyikan keislamannya.

Maka pada tahun kelima kenabian, berangkatlah rombongan

pertama ke Habasyah dibawah pimpinan Utsman bin Affan.

Utsman ditugaskan untuk menyediakan akomodasi selama

perjalanan dan di tempat tujuan. Utsman juga memiliki

keterampilan berdagang sehingga beliau akan mendapat pasar

di Habasya untuk mendapatkan uang untuk keberlangsungan

kehidupan rombongan kaum muslimin.

Karena penderitaan kaum muslimin di Mekkah semakin menjadi-

jadi, selanjutnya menyusul rombongan kedua dibawah pimpinan

Ja'far bin Abi Thalib.

Namun kali ini kaum musyrikin tidak tinggal diam mereka

mengirim Amr bin Al 'Ash dan Abdullah bin Abi Rabi'ah untuk

melobi Raja Najasyi mengembalikan mereka ke Mekkah.

Kemudian di Istana Raja Najasyi terjadilah perang diplomasi.

Kaum muslimin diwakili Ja'far bin Abi Thalib. Beliau melobi

Raja Najasyi dengan cukup cerdik, sehingga akhirnya Raja

Najasyi membela kaum muslimin dan mengusir utusan musrikin.

Begini strategi diplomasi Ja'far:
1. Membacakan surat Maryam, tentang kenabian Nabi Isa as.

Yang tentunya membuat senang Raja Najasyi agamanya dipuji-

puji.
2. Menyampaikan kepada Raja Najasyi bahwa kaum muslimin di

Mekkah ditindas. Suatu kaum yang eksodus (berhijrah) pasti

di tempat asalnya mendapatkan perlakukan zhalim.

-----------

Rasulullah bersama pengikutnya sedang berjalan berombongan

di dekat Ka'bah. Beliau bersama penikutnya diintimidasi oleh

kaum musyrikin yang dipimpin oleh pamannya sendiri, Abu

Lahab.

Tiba-tiba datanglah Hamzah bin Abdul Mutholib. Beliau sudah

mendengar kabar agama baru selama berburu. Memang beliau

gemar sekali berburu, bahkan tidak tanggung-tanggung yang

diburu adalah singa, sehingga beliau dijuluki Singa Padang

Pasir. Beliau tidak terima melihat saudara sepersusuannya

diintimidasi. Beliau lalu memukul Abu Lahab yang merupakan

saudara kandungnya. Kaum musyrikin tidak ada yang berani

melawannya selain beliau adalah saudara kandung Abu Lahab,

juga terkenal memiliki kemampuan berperang yang handal.

Beberapa hari kemudian, Hamzah selalu merenungi agama baru

yang dibawa oleh saudara sepersusuannya itu. Akhirnya ia

pergi menemui Muhammad dan menyatakan masuk Islam. Sehingga

menambah kekuatan umat Islam. Penderitaan yang dialami kaum

muslimin berkurang, karena ada tokoh yang masuk Islam.

Di sinilah pentingnya dakwah ke para tokoh.

-----------------

Umar bin Khatab Masuk Islam

Kemudian untuk memperkuat kaum muslimin Rasulullah berdoa

kepada Allah SWT agar mengislamkan salah satu 2 Umar yang

merupakan tokoh-tokoh terpandang di Mekkah, yaitu Umar bin

Hakam (Abu Jahal) dan Umar bin Khatab.

Pernah mereka berdua sembunyi-sembunyi diwaktu malam untuk

mendengarkan bacaan Quran Rasulullah ketika Shalat. Mereka

berdua terkagum-kagum.

Umar marah, mengetahui adiknya, Fatimah, masuk Islam. Dia

pergi ke rumah adiknya yang waktu itu sedang membaca surat

Thoha. Umar menampar adiknya, kemudian ketika melihat

gulungan surat Thoha, dia bertanya kepada adiknya. Namun

adiknya menyuruhnya mandi terlebih dahulu, karena al-Quran

suci dan tidak dibaca oleh yang kotor. Ini adalah strategi

Fatimah untuk menenangkan kakaknya dengan siraman air mandi.
Setelah mandi, Umar bin Khattab membaca surat Thahaa.

"Astaga, ini bukan sihir, dan bukan syair buatan manusia.

Ini pasti berasal dari Allah" kata Umar.

Selanjutnya Umar menyatakan diri masuk Islam, dan menemui

Rasulullah untuk bersyahadat dihadapannya. Maka terkabullah

doa Rasulullah. Umat Islam bertambah kuat dengan masuk

Islamnya lagi seorang tokoh Mekkah.

-------------------

Rasulullah Berdakwah kepada Rombongan Haji

Rasulullah selanjutnya mempunyai strategi dakwah yg lain.

Beliau dan keluarganya yang mengurusi Ka'bah dan ibadah Haji

memanfaatkan jabatannya itu untuk banyak menemui rombongan

haji dari mancanegara yang datang ke Ka'bah. Sebagaimana

dulu pernah Rasul lakukan kepada pedagang Yaman untuk

berdagang. Diantara yang Rasul dakwahi adalah rombongan haji

yang berasal dari Yastrib (Medinah).

Perhatikan, ini strategi dakwah ampuh, kalau kita mentok

berdakwah di suatu daerah, maka kita memanfaatkan lebar

lapangan berdakwah ke negeri sekitar atau negeri lain.

Di Medinah terdapat 2 suku yang saling berperang, yaitu suku

Aus dan Khajraj. Mereka juga hidup berdampingan dengan

banyak orang Yahudi yang sering menceritakan akan turunnya

Nabi baru. Jadi mereka sangat tahu agama samawi, khususnya

agama Yahudi yang sangat berbeda dengan peribadatan suku

Quraisy.

Pada musim haji Rasulullah menemui 6 orang dari suku

Khajraj, Yastrib. Dari daftar tamu yang akan haji yang

diperoleh dari pamannya, Abi Thalib, beliau tahu kalau

keenam orang itu adalah pembesar dari Medinah. Kemudian

Rasulullah mengajak mereka berenam ke tempat yang lebih

sepi, dan bertanya kepada mereka,

"Kalian berasal dari Yastrib? Bagaimana menurut pendapat

kalian dengan orang Yahudi disana?" Rasulullah bertanya.

Diantara 6 orang tersebut, yaitu Mu'adz bin Jabal, anak

pemimpin Medinah, Amr bin Jamuh.

"Iya, benar. Kami sering mendengar orang Yahudi mengabarkan

akan adanya Nabi baru." ujar Mu'adz bin Jabal.

"Perkenalkan, nama saya Muhammad, putra dari almarhum

Abdullah bin Abdul Muthalib. Saya dibesarkan oleh pamanku,

Abi Thalib" kata Muhammad.

Rasulullah tidak langsung memperkenalkan bahwa dirinya

Rasulullah, Nabi akhir zaman, supaya orang yang diajak

bicara tidak kaget.

"Berarti Anda orang dekat Abi Thalib, pimpinan Bani Hasyim

yang mengurus Ka'bah dan menyelenggarakan haji yang terkenal

itu. Sampaikan salam kami, pembesar-pembesar Medinah kepada

Abi Thalib."

"Insya Allah, saya akan sampaikan"

"Apa itu Insya Allah?" tanya Mu'adz.

"Karena kita tidak tahu, bahkan semenit pun kejadian yang

akan datang. Yang tahu hanyalah Allah SWT."

"Aku mendengar dari seluruh pelosok negeri adanya agama baru

yang bertentangan agama nenek moyang yang menyembah patung.

Jangan-jangan Engkau adalah Muhammad, Nabi agama baru

tersebut"

"Benar, bukankah pada dasarnya inti ajaran dari agama baru

tersebut hampir sama dengan agama Yahudi"

"Iya, sama-sama tidak menyembah patung, meyakini Allah

adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta, dan Allah yang

wajib disembah. Berbeda hanya di Nabi-nya saja"

"Tepat sekali, juga berbeda cara menyembah Allah, pasti,

tapi itu hanya sedikit saja, pada dasarnya sama. Sekarang

pulanglah kalian, hari sudah hampir malam. Beristirahatlah,

silahkan kalian pikirkan agama baru tersebut. Besok sore

kita bincang-bincang lagi masalah itu di tempat ini" kata

Rasulullah.

"Baiklah", Muadz bin Jabal bersama teman-temannya kembali ke

tenda mereka.

Di tenda, mereka mendiskusikan apa yang tadi mereka

bicarakan dengan Rasulullah.

"Kelihatannya agama baru tersebut betul-betul suatu

kebenaran" kata Mu'adz

"Iya, saya dengar Muhammad dikenal sebagai orang yang sangat

terpercaya" ujar adiknya Mu'adz

"Apalagi kalau kita confirm dengan teman-teman Yahudi kita,

ada kesamaan" kata saudarnya yang lain

"Baik kalau begitu kita katakan saja kepada Muhammad bahwa

kita bermaksud memeluk agama baru tersebut"

Besok malam mereka berenam menyatakan diri masuk Islam. Dan

mereka siap akan menyampaikan kepada teman-teman mereka di

Medinah.

--------------

Pada suatu malam, pertemuan rutin yang biasa Rasulullah

lakukan. Dimana ini merupakan pertemuan rutin atau halaqoh

ring 1. Rasul sebagai syaikh atau mentor atau guru murabbi,

dengan teman-temannya adalah sahabat beliau yang paling

beriman dan memiliki integritas tinggi.

"Sekarang kita bagi-bagi tugas supaya kita lebih

terorganisir. Karena kejahatan yang terorganisir akan

mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir" Rasulullah

menjelaskan.

"Sebelumnya ada beberapa informasi penting, jamaah haji yang

berasal dari Yastrib, ada enam orang, mereka pembesar-

pembesar Yastrib, diantaranya Mu'adz bin Jabal, putra Amr

bin Jamuh, pemimpin Yastrib, menyatakan diri masuk islam,

alhamdulillah. Sementara itu di Habasyah, setelah rombongan

kedua yang dipimpin Ja'far bin Abi Thalib tiba di sana, maka

selanjutnya pimpinan rombongan gabungan tetap dipegang oleh

Utsman bin Affan, dan saya telah meminta Utsman setiap 2

atau 3 bulan sekali bertemu kita untuk memberikan

perkembangan umat Islam disana dan juga mendengarkan arahan

dari saya" lanjut Rasul.

"Dan saya juga telah meminta Utsman mengadakan halaqoh

seperti kita ini secara berjenjang kepada seluruh kaum

muslimin di Habasyah" kata Rasul.

Rasul melanjutkan, "Sekarang kita bagi-bagi tugas, Hamzah

dan Umar mempersiapkan kaum muslimin berlatih senjata. Abu

Bakar dan Abdurrahman memperkuat finansial keuangan.

Khadijah di bidang kewanitaan, Zaid bin Haritsah mengurus

budak dan kaum dhuafa. Untuk Umar juga diberi tugas khusus

memantau langkah para pemimpin Quraisy dan juga pergerakan

di Darun Nadwah (DPR-nya Mekkah-red). Tambahan, insya Allah

paman saya, Abbas bin Abdul Muthalib telah masuk Islam,

namun saya meminta kepada beliau utk tidak terang-terangan

masuk Islam, beliau saya minta untuk pura-pura masih

beragama yang lama, asal tidak menyembah patung aja. Supaya

beliau bisa menggali informasi dari pembesar Quraisy. Ini

seperti kerjaannya agen intelejen. Nah, karena halaqah

menuntut ilmu itu suatu kewajiban, saya minta kepada paman

Hamzah untuk menyampaikan hasil halaqah kita ini kepada

paman Abbas sekaligus juga memberikan tausiyah. Karena kalau

saya yang bertemu beliau, akan ada orang yang curiga"

"Oke, pak, saya telah mengadakan pelatihan beladiri tangan

kosong dan senjata pedang. Dan diantara semua pemuda yang

saya latih, Ali bin Abi Thalib yang paling menonjol" kata

Hamzah.

"O, ya, untuk Ali, saya tugaskan untuk merekrut para remaja

dan anak-anak. Remaja sangat strategis, karena 20 tahun lagi

yang memegang kendali di suruh negeri adalah para remaja"

instruksi Rasulullah.

----------------

Sementara itu di Darun Nadwah. Di suatu pertemuan yang

dipimpin oleh Abu Sufyan.

"Rekan-rekan sekalian, bagaimana cara kita meredam agama

baru Muhammad. Semakin lama pengikutnya semakin banyak."

kata Abu Sufyan.

Kemudian Utban bin Arabiah memberikan usul, "Kita tawarkan

harta saja kepada Muhammad untuk menghentikan dakwah agama

barunya, kalau dia masih tidak mau kita tawarkan jabatan,

kemudian wanita tercantik yang kita miliki."

"Ide yang bagus Utbah, coba kamu laksanakan" perintah Abu

Sufyan.

Keesokan harinya tawaran diajukan kepada Rasulullah, namun

Rasul menolaknya mentah-mentah.

Namun kaum Quraisy tidak putus asa. Pertemuan kembali

digelar.

Keputusan yang dihasilkan adalah seluruh kabilah akan

memboikot perekonomian kepada kaum muslimin. Mereka tidak

boleh berdagang atau membeli dari kaum muslimin. Kecuali

Bani Hasyim yang menolak pembokotan tersebut.

Umar bin Khattab menyampaikan kepada Rasul,
"Wahai Rasulullah, saya dapat kabar dari Darun Nadwah, kaum

Quraisy akan memboikot perekonomian kaum muslimin. Semua

kabilah akan memboikot, kecuali keluarga Engkau, Bani

Hasyim."

"Wahai, Umar, inilah cobaan buat orang-orang yang berjuang

diatas kebenaran. Bersabar dan bertawakkallah kepada Allah.

Allah SWT akan menolong hamba-hamba-Nya yang bersabar."

nasehat Rasulullah.

Pemboikotan dilakukan pada tahun ke-7 kenabian atau 617 M.
Selama 3 tahun kaum muslimin dalam keadaan memprihatinkan,

banyak yang mengalami kelaparan dan kemiskinan. Dan akhirnya

pemboikotan itu dibatalkan karena banyak tokoh yang tidak

tega melihat penderitaan Bani Hasyim. Dan juga yang

terpenting naskah keputusan yang diletakkan di Ka'bah telah

robek dimakan rayap.

----------

Meninggalnya Abi Thalib dan Khadijah

Pada tahun ke-10 kenabian atau 620 M, paman Rasul, Abi

Thalib dan Khadijah meninggal dunia karena sakit. Tak urung

membuat posisi dakwah menjadi sulit, karena meskipun

pamannya Abi Thalib tidak mau masuk Islam, tapi beliau

banyak membela kaum muslimin. Sementara istrinya adalah

pemimpin kaum wanita dan menopang finansial dan perekonomian

kaum muslimin.

Setelah Khadijah meninggal, pemimpin muslimah dipegang oleh
Zaenab, anak Rasulullah yang tertua.

-----------

Pada pertemuan halaqah pekanan Rasulullah berkata,

"Ada kabar gembira. Tadi di Ka'bah telah berbai'at rombongan

yang kembali lagi dari Yastrib. Jumlahnya ada 12 orang yang

menyatakan diri untuk memeluk Islam. Besok mereka akan

pulang ke Yastrib. Selanjutnya, kita akan menyelenggarakan

pertemuan halaqah pekanan di Yastrib untuk mengajarkan

mereka tentang Islam"

Abu Bakar mengusulkan, "Salah satu binaan saya, mantan

saudagar, karena ayahnya telah mengusirnya dari rumahnya

karena keislamannya. Namanya Mush'ab bin Umair. Insya Allah

tarbiyah-nya (tarbiyah: halaqah -red) bagus. Dia juga

memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Setelah dia diusir

oleh ayahnya, beliau tidak memiliki pekerjaan. Jadi mungkin

dia bisa tinggal di Yastrib sebagai Murobbi."

Selanjutnya forum menyetujuinya. Kemudian Mush'ab berangkat

bersama 12 orang Yastrib ke Medinah. Dan Mush'ab diwajibkan

ke Mekkah setiap 2 bulan sekali untuk melaporkan

perkembangan di Yastrib dan menerima arahan dari Rasul.

-----------

Dakwah ke Thaif

Pertemuan halaqah berikutnya Rasulullah menyampaikan gagasan

baru untuk perkembangan dakwah Islam.

"Mengingat keberhasilan dakwah kita di negeri Yastrib, saya

punya ide untuk mengembangkan dakwah ke Thaif. Mudah-mudahan

mereka mau menerima Islam. Tapi perjalanan saya ke Thaif

dirahasiakan, karena kalau informasi ini sampai bocor ke

tangan Quraisy, mereka pasti akan menghalangi kita. Saya

akan hanya ditemani oleh putra angkatku, Zaid bin Haritsah.

----------

Sementara itu di pulau misterius, Iblis mendatangi Dajjal.

"Dajjal, Engkau harus menghalangi Muhammad ke Thaif supaya

Islam tidak menyebar lebih luas lagi" Iblis berkata.

"Thank's atas infonya Iblis, saya akan sebarkan desas desus

di Thaif sehingga Muhammad akan diusir dari Thaif" kata

Dajjal.

Tangan suruhan Dajjal di Romawi tiba lebih dulu di Thaif.

Dia menyamar sebagai Pedagang. Kemudian menyebarkan desas-

desus bahwa akan dateng tukang sihir yang akan memurtadkan

mereka dari agama nenek moyang mereka.

Sehingga ketika Rasul dateng ke Thaif, bukannya sambutan

yang ramah melainkan lemparan batu dari masyarakat Thaif.

Beruntung Rasul dan Zaid bisa lolos dari lemparan mereka.

---------------

Hijrah ke Medinah

Pertemuan halaqah pekanan.

Rasulullah berkata, "Semakin hari sepertinya dakwah kita

mandeg, semenatara itu penderitaan kaum muslimin tidak

berkurang. Saya punya strategi baru, kita mesti hijrah ke

Medinah. Meskipun strategi ini membutuhkan banyak

pengorbanan, karena kita akan meninggalkan harta benda,

rumah kita"

Forum menyetujuinya. Selanjutnya di atur teknis hijrah.

Rasul berkata, "Sebelumnya nanti akan ada rombongan dari

Yastrib ke Mekkah pada pelaksanaan haji nanti. Saya akan

meminta komitmen dari mereka untuk melindungi kita di

Medinah nanti. Saya sudah minta kepada Mush'ab mengenai

rencana hijrah kita ini agar beliau menyampaikan kepada para

pembesar Medinah. Dan kata Mush'ab mereka sangat senang

sekali. Nanti di Medinah setiap kaum muslimin di Medinah

akan membagi harta dan tempat tinggal dengan kaum muslimin

dari Mekkah. Masing-masing akan saling dipersaudarakan."

Rasul melanjutkan, "Supaya tidak ada kemudharatan, hijrah

kita akan dilakukan beberapa orang kelompok demi kelompok,

supaya tidak terlalu mencolok. Dan keluarga saya dan

keluarga Abu Bakar yang paling akhir hijrah ke Medinah.

Sementara Abbas bin Abdul Muthollib sepeninggal saya,

ditugaskan menjadi pimpinan kaum muslimin yang ada di Mekkah

yang tidak bisa hijrah"

Malam sebelum hijrah rombongan pertama. Rombongan haji dari

Yastrib bertemu Rasulullah. Mereka berjumlah 73 laki-laki

dan 2 perempuan. Salah satu diantaranya yang baru datang

adalah Sa'ad bin Mu'adz, pemimpin suku Aus. Dan mereka

berba'iat kepada Rasul dan kaum muslimin untuk melindunginya

dan berperang membantu kaum muhajirin menghadapi serangan

lawan-lawannya.

Keesokan harinya mulailah kaum muslimin hijrah ke Medinah,

yaitu pada sekitar tahun 622 M.

----------------

Seluruh kaum muslimin telah hijrah, tinggal keluarga

Rasulullah dan keluarga Abu Bakr terakhir yang akan hijrah.

Sementara itu di pulau misterius Iblis berbincang-bincang

dengan Dajjal.

"Seandainya Muhammad telah hijrah ke Medinah, maka Medinah

akan menjadi basis negara Islam yang sangat kuat dan

membahayakan. Kepergian Muhammad harus dicegah. Saya akan

langsung turun tangan mencegahnya." kata Iblis.

"Bagaimana kamu akan mencegahnya?" tanya Dajjal.

"Saya akan menyamar menjadi orang tua dan menyampaikan usul

pada pertemuan pembesar Mekkah di Darun Nadwah untuk

mengirim setiap kabilah 2 orang pemuda pilihan untuk

membunuh Muhammad. Sehingga Bani Hasyim akan kesulitan untuk

menuntut balas kematian Muhammad kepada setiap suku."

"Ide yang bagus, wahai Iblis" puji Dajjal.

Pada pertemuan di Darun Nadwah, Iblis menyamar sebagai orang

tua. Dan gagasan Iblis diterima.

Rencana jahat kaum musrikin telah diketahui oleh Rasulullah

dari bisikan Malaikat Jibril. Rasul tengah merancang

hijrahnya mereka bersama Ali dan Abu Bakr.

Rasul berkata, "Ali kau nanti akan menyamar sebagai aku

tidur di tempat tidurku. Begitu mereka tahu kalau yang tidur

bukan aku, mereka pasti akan mengurungkan pembunuhan ini,

karena yang diincer adalah saya"

"Betul, Rasulullah, selanjutnya saya telah menyiapkan

seorang Yahudi yang biasa ke Medinah sebagai petunjuk jalan

kita kesana. Karena kita tidak akan melalui jalur biasa,

kita akan memutar untuk mengecoh kaum musrikin yang ingin

menghalangi kita. Sementara anakku Abdullah akan

menggembalakan kambing untuk menghapus jejak kita. Dan

putriku Asma akan mengirim perbekalan makanan kepada kita."

Abu Bakr menerangkan.

Selanjutnya dengan perjuangan yang cukup berat, Rasulullah

hijrah ke Medinah dan berhasil tiba di Medinah dengan

selamat.

---------------------

Selanjutnya ketika Rasul tiba di Medinah, maka kepemimpinan

kota Medinah diserahkan kepada Rasulullah. Amr bin Jamuh,

pimpinan Medinah pada waktu itu yang berhasil diislamkan

oleh anaknya Mu'adz bin Jabal yang menyerahkan jabatan

Pimpinan Kota Medinah.

Kemudian Rasul berkata, "Saya adalah pimpinan untuk kaum

Anshar (Yastrib) dan Muhajirin (Mekkah). Untuk kaum

muhajirin langsung saya yang pimpin, sementara untuk kaum

Anshar saya serahkan kepada Anda, Amr bin Jamuh"

Jadi, Amr bin Jamuh tetap memegang jabatan meskipun tidak

setinggi yang sebelumnya sebagai Deputi untuk Kaum Anshar.

Sedangkan Mush'ab bin Umair masih tetap memegang halaqah

ring pertama kaum Anshar, termasuk didalamnya ada Mu'adz bin

Jabal. Mush'ab sendiri naik jenjang masuk kedalam ring 1

halaqah yang langsung dipegang Rasulullah.

Pertemuan halaqah pertama di Medinah. Rasulullah berkata

"Pembagian tugas tetap seperti di Mekkah, hanya sekarang

jabatannya lebih formil dan terbuka seluruh orang Medinah

tahu. Hamzah bin Abdul Mutholib sebagai Panglima Perang Kota

Medinah, Abu Bakr Menteri Keuangan, Ali mengurusi dakwah

pemuda dan anak-anak, untuk Kewanitaan karena Zaenab

suaminya masih kafir dan dia masih di Mekkah, maka

Kewanitaan dipegang oleh adiknya Ummi Kultsum, karena

kakaknya Ruqoyyah mendampingi suaminya, Utsman bin Affan di

Habasyah"

Rasul melanjutkan, "Karena keadaan lebih kondusif, saya akan

minta kaum muslimin yang ada di Habasyah untuk menuju ke

Yastrib"

Kemudian, kaum muslimin yang ada di Habasyah bertolak menuju

ke Yastrib.

--------------------

Rombongan dari Habasyah telah sampai ke Yastrib. Esok

harinya halaqah pekanan kembali diadakan. Anggota ring-1

bertambah yaitu Utsman bin Affan dan Ja'far bin Abi Thalib.

Rasulullah berkata, "Saya usul kita akan buat mesjid,

mungkin letaknya dekat rumahku untuk mempermudah koordinasi.

Mesjid sangat strategis, berfungsi sebagai Darun Nadwah,

tentunya shalat berjamaah" (Sebelum hijrah, Rasul mendapat

mukjizat Isra Mi'raj dan mendapatkan perintah dari Allah

untuk melaksanakan shalat lima waktu).

Maka dibangunlah Mesjid Nabawi yang terletak disamping rumah

Rasulullah. Dan sebagai muadzin adalah Bilal yang merupakan

muadzin pertama umat Islam.
Kembalinya Utsman pun kembali merombak kabinet Rasul,

Kewanitaan dipegang oleh Ruqayyah.


--------------------


Tiga tahun berikutnya, istri Rasulullah, Aisyah, putra Abu

Bakr yang dipersunting Rasul ketika Aisyah berumur 9 tahun

telah semakin dewasa dan matang. Bahkan menurut Rasulullah

kematangannya melebihi Ruqayyah dan Ummi Kultsum.

Selanjutnya kabinet dirombak lagi, Kewanitaan dipegang oleh

istri Rasul, Aisyah, disamping mengingat kedudukannya

sebagai istri Kepala Negara, Rasulullah.

Halaqah untuk muslimah ring-1 pun telah digeser, sebagai

Murobbiyah adalah Aisyah dengan anggota-anggota intinya

antara lain: Ruqoyyah, Ummi Kultsum, Fatimah, Hafsha binti

Umar bin Khatab (istri Rasul), Asma binti Abu Bakr.

Sedangkan Zainab ditugaskan sebagai Pimpinan Kewanitaan di

kota Mekkah. Untuk koordinasi dengan Mekkah, seperti

sebelumnya Hamzah bin Abdul Mutholib setiap 2 bulan bertemu

dengan Abbas di tempat antara Mekkah dan Medinah. Karena

kalau bertemu di Mekkah akan membuka posisi Abbas.

Beberapa minggu kemudian, Rasulullah menyampaikan kepada

para sahabatnya tentang meninggalnya Raja Najasyi, Raja

Habasyah. Informasi itu beliau terima dari Malaikat Jibril.

Beliau kemudian mengistrusikan untuk melaksanakan Shalat

Ghaib, karena Raja Najasyi adalah seorang muslim.

Raja Najasyi yang telah mangkat digantikan oleh anaknya Raja

Asyhamah.

--------------

Di pulau misterius, Dajjal berbicara dengan Al-Jassasah.

"Ada kabar baru?" tanya Dajjal.

"Sekarang agen kita di Romawi punya sub agen di Syam (salah

satu negara bagian Romawi yg sekarang Syuriah-Irak -red)"

jelas Al-Jassasah.

"Bagus, makin dekat ke jazirah Arab" kata Dajjal


----------------

Di kota Medinah, di rumah salah seorang Yahudi Bani

Quraizhah, Ka'b bin Asad, pemimpin Bani Quraizhah. Di rumah

tsb diadakan suatu pertemuan yang dihadiri, Seorang Yahudi

dari Syam yang merupakan pemimpin pertemuan, Yahudi Bani

Qainuqa, Yahudi Bani Nadhir, Yahudi Yaman.

Pemimpin pertemuan berkata,
"Pertemuan ini akan rutin kita selenggarakan setiap beberapa

pekan. Saya akan tetap menyamar sebagai pedagang dari Syam.

Nanti setiap perkembangan akan saya sampaikan pimpinan

Yahudi di Romawi. Kalian harus terus memantau perkembangan

Muhammad, jangan sampai mereka memperluas gerakan dakwahnya"

Ka'b bin Asad berkata, "Kami akan terus memantaunya. Kita

punya sekutu yang bernama Abdullah bin Ubay, pemimpin suku

Khajrah, yang iri dengan posisinya Muhammad sebagai Kepala

Negara Medinah. Kita bisa memanfaatkan beliau untuk membantu

kita"

-------------------

Perang Badar

Hamzah, selaku Panglima Perang Medinah, menerima informasi

dari agen intelejennya bahwa Abu Sufyan tengah memimpin

kafilah dagang ke Syam. Jumlahnya sekitar 40 orang.

Hamzah menyampaikan berita ini ke Rasulullah.

Rasulullah berkata, "Ini kesempatan buat kita untuk

menghadang kafilah ini. Mereka telah merampas harta kita di

Mekkah. Ini kesempatan untuk kita membalasnya."

Selanjutnya Rasulullah mengirim sekitar 300 orang langsung

dibawah pimpinannya untuk mencegat kafilah dagang Abu

Sufyan. Utsman bin Affan tidak turut serta, karena istrinya

Ruqayyah sedang sakit.

Berita pengiriman pasukan oleh Rasulullah telah sampai ke

telinga Ka'b bin Asad, pemimpin Yahudi Bani Quraizhah.

Dalam hati Ka'b, "Ini kesempatan untuk menghancurkan

Muhammad, mereka harus berhadapan pasukan besar dari Mekkah"

Maka Ka'b bin Asad mengirim utusan untuk memberikan

informasi ke Mekkah.

-----------------------

Pada saat Abu Sufyan keluar Mekkah untuk memimpin kafilah

dagang, maka Mekkah dipimpin oleh wakilnya, yaitu Abu Jahal.

Begitu mendengar informasi yang dia peroleh dari utusan Ka'b

bin Asad. Abu Jahal bersama Panglima Perang Mekkah, Umayyah

bin Khalaf, langsung mengumpulkan pasukan dalam jumlah besar

sekitar 1000 orang untuk membantu kafilah dagang Abu Sufyan

melawan pasukan Rasulullah. Pada waktu itu Khalid bin Walid,

Komandan Pasukan Berkuda tidak bisa ikut karena sakit.

Maka berangkatlah mereka dengan segera.

----------------------

Kemudian di Badr, kedua pasukan dan kafilah dagang bertemu.

Kafilah dagang Abu Sufyan langsung bergabung dengan pasukan

Mekkah, dan langsung mengambil alih komando pertempuran.

Sementara itu Rasulullah bersama Hamzah selaku Panglima

Perang dan sahabat-sahabatnya yang lain berembug mengatur

strategi.

Hamzah berkata, "Mengingat pasukan musuh lebih besar, tiga

kali lipat dari kita, kita mesti bertahan. Paling depan

pasukan panah, setelah musuh mendekat, pasukan panah

bertukar posisi dengan pasukan tombak"

"Trus, siapa dari kita yang bertarung satu-lawan satu?"

tanya Rasul

Di Jazirah Arab, sebelum dimulai peperangan, kedua pihak

yang berseteru mengirimkan 3 orang untuk bertarung satu

lawan satu.

Hamzah berkata, "Yang akan bertarung satu lawan satu adalah

saya sendiri, Ubaidah bin al-Harits dan Ali bin Abi Thalib."

Keesokan harinya, pada tahun kedua setelah hijrah, atau 624

M. Terjadilah Perang Badar.

Sebelum dimulai peperangan, majulah dari masing-masing pihak

3 orang untuk bertarung satu lawan satu.

Hamzah bin Abdul Muthalib langsung melawan Panglima Perang

Mekkah, Umayyah bin Khalaf. Ubaidah bin al-Harits melawan

adik Umayyah, Ubay bin Khalaf. Ali bin Abi Thalib melawan

putra Umayyah, Utbah bin Rabi'ah.

Hamzah dan Ali berhasil membunuh musuh-musuhnya. Sedangkan

Ubaidah bin al-Harits seri, beliau terlukan. Hamzah langsung

membantu Ubaidah bin al-Harits dengan membunuh lawannya,

Ubay bin Khalaf.

Pasukan Muslimin semangatnya bertambah naik, melihat

kemenangan jagoan-jagoannya. Maka terjadilah pertempuran

Badr, meskipun jumlah pasukan Mekkah 3 kali lipat dari

pasukan Mendinah, pasukan Mekkah berhasil dikalahkan dipukul

mundur. Beberapa tokoh Mekkah berhasil dibunuh. Abu Jahal

atau Amr bin Hisyam dibunuh oleh Ammar bin Yasir. Abu Lahab

dibunuh oleh Bilal.

Kekalahan pasukan Mekkah membuat penduduknya berkabung, dan

mereka bersumpah untuk menuntut balas kekalahan ini.

Sementara itu dari pasukan Muslimin yang syahid adalah

Ubaidah bin al-Harits yang terluka akhirnya tidak dapat

disembuhkan. Beliau adalah sepupu Rasul, anak dari paman

Nabi, Harits bin Abdul Mutholib. Empat belas orang tewas.

Termasuk Amr bin Jamuh, pemimpin kota Madinah, yang paling

tua dalam pasukan Muslimin.

Sepulang dari Perang Badr, Rasulullah menerima kabar duka

dengan meninggalnya anaknya yang juga istri Utsman bin

Affan, Ruqayyah.

----------------

Perang Bani Qainuqa

Beberapa bulan kemudian terjadi kejadian di pasar

perkampungan Bani Qainuqa. Seorang wanita muslimah dikerjai

oleh orang Yahudi sehingga auratnya terbuka. Trus seorang

muslim yang melihat kejadian itu menolongnya dan terjadi

perkelahian. Muslim tsb dikeroyok hingga tewas.

Mendengar kejadian tsb, Rasulullah mengirim pasukan besar

menuju perkampungan Bani Qainuqa langsung dibawah

pimpinannya. Setelah dikepung selama 15 hari akhirnya Bani

Qainuqa menyerah dan keluar dari Medinah.

----------------

Perang Uhud

Kaum Musyrikin betul-betul memenuhi janji mereka, tahun

depan, 625 M mereka kembali mengirim pasukan dalam jumlah

besar untuk melawan Kaum Muslimin. Jumlah pasukan yang

dikumpulkan sebesar 3000 orang langsung dibawah komando Abu

Sufyan. Kali ini Khalid bin Walid, Komandan Pasukan Berkuda

turut serta. Setelah kematian Umayyah, Panglima Perang

Mekkah dipimpin oleh Ikrimah bin Abu Jahl.

Keberangkatan kaum Musyrikin menuju Medinah diketahui oleh

mata-matanya Hamzah.

Hamzah, Rasulullah dan sahabat-sahabat lainnya menggelar

musyawarah. Dan diantara keputusan penting yang dihasilkan

adalah mereka akan keluar Medinah untuk menghadapi kaum

Musyrikin.

Di gunung Uhud kedua pasukan bertemu.
Kemudian Rasul bersama Hamzah mengatur strategi.

Hamzah berkata, "Kali ini Khalid bin Walid, Komandan Pasukan

Berkuda turut serta. Kita harus hati-hati menghadapinya, dia

adalah ahli siasat perang. Kita harus menempatkan pasukan

panah di bukit Uhud untuk mencegah pasukan berkuda Khalid

memutar ke belakang pasukan kita."

Kemudian pasukan pemanah dibawah pimpinan Abdullah bin Jabir

menempati posisi di bukit Uhud. Sementara itu pasukan untuk

melindungi Rasul dibawah pimpinan Thalhah bin Ubaidillah.

Pertempuran awalnya dimenangkan oleh pasukan Muslimin.

Setelah melihat pasukan Muslimin diatas angin, pasukan

pemanah melihat banyaknya ghanimah (harta rampasan perang)

yang berserakan, sehingga membuat mereka meninggalkan posnya

untuk mengambil ghanimah. Komandan Abdullah bin Jabir sudah

memperingatkan untuk tetap di posnya, namun anak buahnya

tidak menggubrisnya.

Pada saat itu, Komandan Pasukan Berkuda, Khalid bin Walid

melihat peluang, ia langsung membawa pasukan berkudanya

secepat kilat memutar ke balik bukit Uhud, dan menyerang

kaum Muslimin dari belakang. Sehingga akhirnya pasukan

Muslimin kocar-kacir diserang dari depan dan belakang.

Bahkan nyawa Rasulullah hampir terenggut.

Pasukan Muslimin berhasil mundur melalui bukit Uhud. Banyak

yang tewas, diantaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, yang

dilempar tombak dari belakang oleh Wahsyi, budak Hindun,

istri Abu Sufyan, dari Habasyah. Suatu kecurangan yang

dilakukan oleh kaum Musyrikin.

-----------------

Setelah tewasnya Hamzah bin Abdul Muthalib, selanjutnya

Rasulullah meyerahkan jabatan Panglima Perang kepada Ja'far

bin Abi Thalib, sepupunya.

Sementara itu di Mekkah beberapa bulan setelah kemenangan di

Badr. Khalid bin Walid dipanggil oleh Panglima Perang

Ikrimah bin Abi Jahl.

"Maaf, Khalid, mulai detik ini Anda dinon-aktifkan dari

jabatan sebagai Komandan Pasukan Berkuda" perintah Ikrimah.

"Kenapa? Apa salahku?" tanya Khalid.

"Maaf, ini perintah dari Pimpinan Mekkah, Abu Sufyan"

Pemecatan Khalid ini, karena dikhawatirkan popularitas

Khalid akan mengalahkan Abu Sufyan dan Ikrimah, mengingat

Khalid adalah anak dari Walid bin Mughirah, mantan Pemimpin

Mekkah.

Selanjutnya Khalid merasa kecewa, beliau memutuskan untuk

pindah dari Mekkah. Sahabat karibnya, Amr bin Ash, turut

bersolidaritas menemaninya.

------------------

Berita pemecatan Khalid sampai ke telinga Rasulullah dari

agennya di Mekkah yang juga pamannya, yaitu Abbas bin Abdul

Muthalib.

Dalam pertemuan halaqah pekanan Rasul berkata
"Saya usul untuk menawarkan Khalid bin Walid menjadi

Panglima Perang Medinah, supaya beliau mau bergabung dengan

kita. Ingat, beliau seorang ahli siasat perang yang handal.

Bagaimana Ja'far?"

"Jabatan bukan tujuan saya, silahkan saja Rasulullah, kalau

itu memperkuat umat Islam" kata Ja'far.

Rasulullah kemudian mengirimkan utusannya memberikan surat

kepada Khalid bin Walid untuk ditawarkan menjadi Panglima

Perang Medinah.

Kemudian Khalid bin Walid menerima tawaran Rasulullah,

bergabung ke Medinah bersama sahabat karibnya, Amr bin Ash.

Mereka berdua masuk kedalam Islam.

-------------------

Beberapa minggu kemudian Rasulullah melakukan kebijakan

strategis dengan mengangkat Hudzaifah Ibnul Yaman menjadi

Kepala Intelejen.

Hudzaifah masuk Islam setelah Rasul hijrah ke Medinah.

Hudzaifah berasal dari Yaman, dan sengaja datang ke Medinah

untuk memeluk Islam.

Tugas Hudzaifah sebagai Kepala Intelejen seperti intelejen

pada zaman sekarang ditambah melacak kegiatan orang-orang

munafik. Karena beliau memang memiliki keahlian intelejen.

Rasul berkata kepada Hudzaifah.
"Engkau harus mengendus kegiatan orang-orang Munafiq dan

lainnya yang mengancam negara Medinah ini, Hudzaifah. Setiap

ada informasi mohon untuk dilaporkan kepada saya." perintah

Rasulullah.

---------------------

Perang Bani Nadhir

Rasulullah ketika di perkampungan Bani Nadhir dibisiki

Malaikat Jibril bahwa ia akan dibunuh dengan akan djatuhkan

batu besar.

Rasulullah kembali ke Madinah. Kemudian Rasulullah

menceritakan kejadian itu kepada sahabat-sahabatnya. Lalu

Rasulullah mengirim utusan Muhammad bin Masalamat ke

Perkampungan Bani Nadhir agar Bani Nadhir keluar dari

Medinah dalam jangka waktu 10 hari.

Namun ternyata Bani Nadhir menolak. Kemudian Rasulullah

mengirim pasukan perang yang langsung dipimpinnya.

Rasulullah mengangkat Panglima Komando kepada Ali bin Abi

Thalib yang otomatis memegang panji perang.

Sementara di Medinah, pimpinan Medinah dipercayakan kepada

Abdullah bin Ummi Maktum, yang tunanetra, masih saudara

dengan Khadijah binti Khuwailid.

Setelah sampai di perkampungan Bani Nadhir, pada tahun ke-4

Hijriyah (setelah hijrah Nabi). Rasul dan pasukannya

melakukan pengepungan. Sehingga Bani Nadhir menyerah dan

meninggalkan kota Medinah bersama keluarganya.

------------------------

Dalam pertemuan rahasia orang Yahudi di rumah Ka'b bin Asad.

"Kita harus meyakinkan kepada Mekkah untuk tidak berpuas

diri pada kemenangan perang Uhud, mereka harus menghancurkan

Muhammad. Bila perlu dibuat persektuan besar dengan negara

lain." Kata Ka'b bin Asad.

Seorang Yahudi dari Syam berkata, "Saya akan kirim pedagang

dari Syam ke Mekkah untuk menyebarkan desas-desus dan

propaganda untuk menyerang Muhammad. Dan saya juga pergi ke

beberapa negara untuk bersekutu. Saya juga akan minta

bantuan Romawi mengirimkan diplomat ke beberapa negara untuk

membantu Mekkah."

"Saya juga punya ide, kita akan ke Mekkah mendorong

menyerang Medinah dan menawarkan kepada mereka kita akan

meyerang Muhammad dari belakang." kata Ka'b.

Utusan Ka'b bin Asad tiba di Mekkah. Dia bertemu dengan Abu

Sufyan menyampaikan tawaran Ka'b bin Asad.

Abu Sufyan mengirim surat balasan yang menyatakan dia

bersedia tergantung sekutu dari negara lain yang mau

bergabung menyerang Medinah.

Selanjutnya Ka'b bin Asad pergi ke Yaman untuk meminta

bantuan orang Yahudi di Yaman, Bani Murrah. Diharapkan Bani

Murrah mau membantu Mekkah menyerang Madinah. Bani Murrah

menyetujui.

------------------------

Perang Khandaq

Beberapa minggu kemudian bergabunglah pasukan Mekkah bersama

pasukan dari Yaman menuju ke Medinah untuk menyerang pasukan

Muslimin. Gabungan pasukan besar ini memaksa kaum Muslimin

bertahan di kota Medinah.

Untuk menahan laju pasukan musuh, maka dibuatlah parit atas

usul dari sahabat Salman Al-Farisi, yang berasal dari

Persia. Strategi parit ini banyak dianut oleh panglima-

panglima dari Persia.

Beruntung, kondisi cuaca sangat buruk, angin kencang dan

dingin bertiup di Medinah dan sekitarnya.

Hal itu membuat Rasulullah memunculkan gagasan untuk

mengirim orang menyusup ke tenda musuh. Kemudian Rasulullah

mengirim Hudzaifah ibnul Yaman, yang sama-sama orang Yaman,

ke tenda musuh, khususnya ke pasukan Bani Murrah.

Kemudian Hudzaifah menuju ke tenda pasukan Abu Sufyan. Dia

bertemu dengan agen intelejen yang sengaja disusupkan oleh

Abbas bin Abdul Muthalib di pasukan Mekkah. Orang itu

bernama Nu'aim bin Mas'ud yang juga kenal baik dengan Bani

Quraizhah. Hudzaifah bertemu dengannya yang terlebih dahulu

meyakinkan dengan mengucapkan kata sandi.

"Kamu utusan dari Abbas? Saya Kepala Intelejen Rasulullah"

kata Hudzaifah.

"Benar, aku sengaja disusupkan oleh Abbas untuk membantu

kaum Muslimin. Sebenarnya saya sudah Muslim, tapi orang-

orang tahunya aku masih kafir." kata Nu'aim.

"Baik, saya punya ide. Kamu harus mengadu domba antara Bani

Quraizhah dan pasukan Mekkah" kata Hudzaifah.

Kemudian Hudzaifah menyampaikan detail rencananya kepada

Nu'aim.

Hudzaifah berhasil mencapai Medinah dengan selamat dan

menceritakan kepada Rasul pertemuannya dengan Nu'aim dan

rencananya mengadu domba musuh.

Kemudian Nu'aim bersama anak buahnya pergi kepada Bani

Quraizhah. Beliau meminta kepada Bani Quraizhah untuk

menyerang Muhammad. Dan sebagai jaminan ia menyerahkan anak

buahnya kepada Bani Quraizhah. Bani Quraizhah menyetujuinya.

Kemudian Bani Quraizhah menyerang pos pasukan Muslimin yang

terdekat dengan perkampungan Bani Quraizhah. Kebetulan pos

itu dipimpin oleh Saad bin Muadz, pemimpin suku Aus. Beliau

terkena panah, lukanya cukup parah.

Nu'aim menemui Abu Sufyan mengatakan bahwa Bani Quraizhah

berkhianat tidak mau membantu mereka. Bahkan anak buahnya

ditawan. Nu'aim menuduhnya berkomplot dengan pasukan

Muhammad. Abu Sufyan murka, beliau langsung memberangkatkan

pasukannya meninggalkan kota Medinah dan sekutunya, Bani

Murrah. Bani Murrah pun kecewa, dan menuju kembali ke

kampung halamannya di Yaman.

Dan secara diam-diam Nu'aim meninggalkan pasukan Abu Sufyan

menuju ke Medinah. Cepat atau lambat dia akan ketahuan juga,

maka dia meninggalkan pasukan Mekkah menjadi bagian dari

pasukan Muslimin di Medinah.

---------------------

Perang Bani Quraizhah

Setelah mengetahui pasukan Abu Sufyan sudah meninggalkan

Medinah, Rasulullah bersama pasukannya segera menuju ke

perkampungan Bani Quraizhah. Karena mendengar berita

pengkhianatan yang dilakukan oleh Bani Quraizhah. Bahkan

sahabat Sa'ad bin Mu'adz terluka parah. Rasulullah

mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai Panglima Komando.

Selanjutnya Bani Quraizhah dikepung oleh pasukan Muslimin.

Akhirnya Bani Quraizhah menyerah. Kemudian Rasulullah

bermaksud untuk menghukum mereka. Karena banyak yang kasihan

, akhirnya diputuskan Hakim untuk menghukum mereka adalah

pimpinan suku Aus yang merupakan sekutu dari Bani Quraizhah.

Hakim tersebut adalah Sa'ad bin Mu'adz. Beliau memutuskan

untuk membunuh semua laki-laki dewasa Bani Quraizhah, dan

wanita dan anak-anak diusir keluar dari Medinah.

Seusai Perang Bani Quraizhah, Sa'ad bin Mu'adz akhirnya

meninggal dunia, karena luka yang cukup parah.